Menjadi
tua adalah sebuah takdir yang tak dapat dihindari. Merenungi setiap waktu yang
terlewati, ternyata ada banyak hal yang harus diperbaiki. Entah terjadi karena
kondisi atau memang diri ini lalai berbuat yang baik dan benar. Nyatanya,
kesalahan itu tak hanya membawa penyesalan, tapi juga pelajaran yang berharga.
Untaian
kisah dalam buku ini akan menjadi saksi bahwa segala yang terlewati adalah hal
terindah. Membersamai empat manik hitam yang telah Allah karuniakan sebagai
hadiah teristimewa. Mereka adalah guru kehidupan yang tak hanya menempa
ketangguhan fisik, namun juga batin.
Tawa,
tangis, bisik, celoteh, amarah, tingkah polah, dan segala sikap manusiawi yang
dimulai dari sejak buaian hingga gadis remaja terbingkai manis dalam memori.
Sungguh sayang jika harus menguap begitu saja bersama lamunan.
Baca juga: Kalian Memang Keren
Tentu
tidak... semua harus menjadi kenangan abadi. Ini akan menjadi sebuah benang
merah untuk kehidupan di masa yang akan datang. Bahwa diri ini pernah ada...
Dear
Nane, tulisan ini akan mengingatkan tentang masa kecil yang mungkin saja kalian
lupa. Ummi hanya berharap, ada banyak hikmah dari semua hal yang telah kita
lalui bersama. Cerita romantis kita bertiga akan menjadi saksi bahwa cinta Ummi
untuk kalian adalah nyata dan tak akan pernah terputus oleh waktu.
KEEP MOVING
Pesan
ibu bidan itu berlanjut dengan rangkaian nasihat tentang menjaga kehamilan di
usia muda. Masalahnya ada flek selama beberapa hari walau tak ada nyeri atau
keluhan apapun. Semua terjadi karena saya sering jalan kaki.
Entah
berapa jauh jarak yang sering ditempuh, tapi kegiatan itu memang sangat
menyenangkan. Apalagi jika dilakukan siang hari. Saat pekerjaan rumah telah selesai,
pasti akan langsung siap-siap untuk pergi ke suatu tempat. Jika tak ada tujuan
pun tetap saja keluar hanya untuk berjalan sekitar rumah.
Sering
juga mencari-cari alasan untuk beli sesuatu hanya agar diizinkan pergi. Walau
panas terik atau apapun komentar orang, saya tidak peduli. Semua itu dilakukan karena
menghindari mual dan pusing yang hebat.
Tapi
karena ternyata mengakibatkan pendarahan yang ringan, akhirnya harus mencari
cara lain agar masa ngidam ini bisa terlewati dengan damai. Bukan tanpa sebab,
cara jalan kaki ini dilakukan selepas mata saya mulai sembuh.
Efek
dari mual yang berlebihan itu membuat bagian mata berwana putih menjadi merah. Tak
sakit, tapi nyaris membuat semua orang akan ngeri melihatnya. Mereka pasti
mengira kalau saya kena benturan, tapi jelas bukan karena itu. Semua terjadi
karena otot mata saya tertarik terlalu kuat ketika menunduk saat menjeluak.
Untuk
menyembuhkan mata merah saja, dibutuhkan waktu kurang lebih 4 pekan. Rasanya
tidak berani untuk bertemu orang lain walau itu saudara. Khawatir mereka merasa
risi melihat mata yang nyaris seperti hantu.
Beruntung
miliki hobi menyulam, sehingga dapat mengalihkan rasa jenuh. Sebagian waktu
benar-benar melakukan aktivitas dalam rumah, dan itu cukup membuat ruang terbatasi.
Badan yang terbiasa aktif bergerak harus banyak habiskan waktu dengan duduk.
Usia
kehamilan saat itu sekitar 18 minggu, namun perut rasanya telah sesak dan
nampak besar sekali. Orang tua berpikir mungkin ada kesalahan penghitungan,
tapi rasanya tidak mungkin karena selalu periksa bidan rutin setiap bulannya. Ya...mungkin
saja kondisi janin memang baik, sehingga pertumbuhannya cepat.
Selama
masa ngidam memang tak pernah ada keluhan yang berarti soal makanan. Apapun bisa masuk.
Bahkan aroma bawang putih yang membuat mual saat dimasak pun tak pengaruhi
selera saat menyantapnya.
Hanya
satu yang tidak mau dimakan, yaitu nasi putih. Setiap melihat atau mencium
aroma nasi panas pasti akan menyeluak. Maka sering mengganti kebutuhan
karbohidrat dengan makanan lain seperti kentang, umbi, roti atau olahan tepung
lainnya. Ditemani dengan lauk pauk seperti biasanya, semua makanan aman
mendarat di lambung.
Baca juga: Ketika Semua Sakit
Baca juga: Ketika Semua Sakit
Hmm, rasanya ada rindu menikmati masa hamil kembali. Saat semua orang memperhatikan dan memanjakan. Tak jarang mereka memberikan apapun tanpa diminta. Xixi, siapa sih yang tidak mau menikmati perlakuan seperti ini? Merasa menjadi putri sejagat dalam sebuah istana.
Tapi
nyatanya naluri perempuan terlalu kuat. Semua pekerjaan rumah tangga tetap ingin
dikerjakan sendiri. Bahkan lebih rajin dari biasanya. Semua perabotan, kusen,
lantai bahkan dinding tak ada yang lepas dari sapuan, lap dan kemoceng.
Pakaian
tersusun rapi dalam lemari, barang-barang tersimpan di tempatnya, dan ruangan
pun selalu bersih. Bangga dan tenang rasanya jika melihat semua dalam keadaan
yang apik. Tak pernah merasa lelah bahkan menikmatinya karena merasa sedikit
tersalurkan hasrat untuk bergerak.
Memang
sedikit aneh. Kata orang, hamil itu bikin malas gerak, tapi nyatanya tidak.
Bergerak justru membuat saya bisa alihkan perhatian dari pikiran yang memicu
mual juga pusing. Beraktivitas dapat membuat saya berhenti mengeluh dengan
terus bertanya, “Kenapa atau ada apa?”. Melakukan sesuatu juga dapat membuat
imajinasi saya tersalurkan dan melupakan rasa tidak nyaman akibat perut yang
semakin membesar.
Menyulam
membuat saya tenang dan lebih banyak mengingat Allah. Suasana damai akan
tercipta karena pola pikir yang terus menerus diperbaiki sebagai pengganti
keluh kesah. Toh pada kenyataannya masalah itu selalu ada, tapi bagaimana semua
harus dilalui agar tidak menganggu keadaan janin.
Bahagia
memang tak bisa bergantung pada orang lain, melainkan harus diusahakan sendiri.
Selalu mencari sesuatu yang membuat bahagia pun rasanya hanya akan membuat kita
menjadi manusia yang tidak bersyukur, karena apa yang sudah Allah beri itulah
yang terbaik. Maka hanya belajar menikmati dan lakukan yang terbaik untuk
melalui hari adalah satu-satunya jalan agar masa kehamilan dapat dilalui dengan
baik-baik saja.
Dear
Nane... kalian adalah hadiah terindah yang Allah beri. Sejak hadir dalam rahim
ini, Ummi yakin akan banyak karunia yang Allah beri untuk kita.
Keren kk 😍
BalasHapusMakasih Kak...
HapusBanyak hal yang terjadi pada masa itu. Semoga kelak Nane menjadi anak sholihah dan saat membaca cerita ini semakin bertambah kasih dan sayangnya.
BalasHapusAamiin, makasih Mbak Yuni...
HapusTak sabar yaa u jumpa dng si kecil Nane. Semoga tumbuh sehat yaaa
BalasHapusAamiin, terima kasih Bunda...
HapusWah pantesan usia 18 minggu udah gede banget ya mba. Lha wong kembar bayinya hehe... Sehat-sehat selalu ya semuanyaaa... Peluk dari jauh ..
BalasHapusXixi, iya, Mbak. Aamiin makasih ya...
HapusIni Nane yang di kiri kanan atau masih di perut ya?
BalasHapusSemoga sehat semua, kuatir salah saya.
KArena enggak ada keteranagannya. Maapkeun:)
Xixi, yang lagi minum itu Ane, kalau yang pakai baju hijau itu Ana. Nane itu singkatan keduanya, Mbak. Biar enggak ketuker sekalian sebut aja nama keduanya, hehe
HapusNane itu putri sulung atau bungsunya, Teh? Atau akronim nama keduanya? :)
BalasHapusWah, mengenang masa kehamilan akan membawa kita pada bermacam rasa: syukur, haru, bahagia jadi satu. Tak terasa waktu itu sudah berlalu, ya. Tapi manis untuk dikenang.
Panggilan keduanya, Mbak. Iya...mengenang untuk menjadi bahan pelajaran ^-^
Hapusnice post
BalasHapus