Tantangan sebagai orang tua tunggal sangatlah besar. Dia bukan hanya harus memikirkan keluarga tetapi juga menjaga keseimbangan dirinya sendiri. Mengatasi tantangan ini tentu bukanlah hal yang mudah karena ada banyak sekali faktor yang membuat kondisi mental orang tua tunggal mengalami naik dan turun.
Apalagi kalau harus berhadapan dengan orang atau lingkungan
yang tidak mendukung. Perjuangan orang tua tunggal untuk survive akan menjadi
lebih besar. Namun apakah harus menyerah? Tentu tidak karena orang tua tunggal
yang tangguh akan terus berjalan dengan menyelesaikan semua permasalahan sesuai
dengan kemampuannya.
Lalu apa saja tantangan yang sering dihadapi oleh orang tua
tunggal?
Tantangan Finansial
Sebenarnya ini adalah masalah yang bisa dihadapi oleh siapa
saja. Namun sebagai orang tua tunggal sering kali menghadapi persoalan
finansial yang signifikan. Menghidupi keluarga dengan satu sumber pendapatan
sering menjadi tanggung jawab yang berat.
Orang tua tunggal harus mau dan mampu mengambil banyak
risiko untuk dapat memenuhi kebutuhan finansialnya. Mereka dituntut untuk mencari peluang pekerjaan dan juga mengatur keuangan dengan bijaksana.
Baca juga Orang Tua Tunggal: Mengatasi Perasaan Bersalah
Tantangan Waktu
Banyak peran yang harus diampu oleh orang tua tunggal dalam
keluarga. Tak jarang mereka menjadi sulit untuk mengatur waktu.
Pikiran sering tidak konsentrasi, fisiknya harus bekerja ekstra, mental pun dituntut untuk
menjadi kuat dalam waktu yang bersamaan. Orang tua tunggal benar-benar harus
mengatur waktunya dengan cerdas agar keluarga tetap solid.
Kesepian dan Dukungan Sosial
Mungkin perasaan kesepian tidak dirasakan oleh semua orang tua tunggal
karena ada banyak yang menyadari atau bahkan menepisnya. Namun sebenarnya perasaan sepi kerap
muncul ketika tidak memiliki teman untuk berdiskusi. Tentu ini berkaitan dengan
dukungan lingkungan di sekitar.
Tidak semua orang menerima dan memahami kondisi orang tua
tunggal. Bahkan ada banyak problematika yang sulit dimengerti orang pada
umumnya terkait dengan orang tua tunggal. Maka tantangan ini harus benar-benar
bisa diatasi oleh mereka dengan penuh kesabaran dan pengertian.
Peran Ganda sebagai Ayah atau Ibu
Berbicara orang tunggal bukan hanya soal ibu atau ayah. Keduanya akan memilki tanggung jawab dua kali lipat. Seorang ayah tunggal
akan berperan sebagai ibu, begitu juga sebaliknya.
Apakah ini mudah? Tentu saja tidak. Pada kenyataannya gender sering membuat orang tua tunggal belajar lebih keras lagi untuk
berdaptasi dengan situasi kondisi yang baru. Ayah atau ibu tunggal harus mengambil
peran keduanya untuk menghadapi anak-anak dan kehidupan sosial.
Kesejahteraan Emosional
Orang tua tunggal sering menghadapi rasa cemas, lelah, dan stres.
Peran yang bertambah, tanggung jawab yang semakin besar, bahkan menghadapi
lingkungan sosial sering menjadi pemicu timbulnya perasaan yang tidak baik
untuk kesehatan mental. Tantangan emosional seperti ini harus dihadapi karena
tidak ada pilihan lain. Mereka harus segera mengatasi permasalahan emosionalnya untuk bertahan dan terus berjuang agar kehidupannya tetap stabil.
Komunikasi dengan Mantan Pasangan
Ini adalah masalah paling serius yang harus dihadapi ketika
orang tua tunggal mengalami perceraian. Apalagi jika cerita
pernikahannya itu diakhiri dengan tidak baik-baik saja. Harus ada upaya berdamai
dengan rasa ego agar dapat menyelamatkan anak-anak. Mungkin ini tidak akan
mudah, tetapi membina komunikasi sehat dan efektif harus dilakukan agar
anak-anak dapat tumbuh sebagaimana mestinya. Orang tua tunggal harus dapat
mencari cara untuk berkomunikasi dengan rasa hormat dan kejelasan.
Menepis Istilah Anak Broken Home
Kondisi yang tidak biasanya akan menimbulkan pergolakan
dalam jiwa anak. Apa pun permasalahan orang dewasa, sebaiknya anak-anak tidak
dilibatkan dan menanggung akibat yang terlalu besar. Orang tua tunggal harus
dapat mendidik, membimbing, dan memberi teladan. Terutama mengenai nilai-nilai agama,
kemanusiaan dan kepekaan pada dirinya sendiri. Ketika orang tua tunggal mampu
menghadapi tantangan dalam mendidik, maka istilah ‘Anak Broken Home’ akan bisa
ditepis.
Menjaga Keseimbangan dalam Hidup
Tanggung jawab yang besar sering membuat seseorang lupa akan
hak tas kehidupannya sendiri. Orang tua tunggal harus berusaha menyeimbangan
keseimbangan hidupnya. Mereka harus bekerja keras untuk mengatur waktu, memberi
ruang untuk diri sendiri dan memprioritaskan kesehatan fisik serta mental. Ada kalanya mereka lupa dengan diri sendiri karena terlalu sibuk memikirkan tanggung jawab kepada keluarganya.
Inspirasi untuk Anak-anak
Orang tua tunggal atau lengkap akan tetap menjadi role model
untuk anak-anaknya. Orang tua harus dapat menjadi inspirasi bagi anak-anak
untuk bersikap yang baik dan benar. Apalagi orang tua tunggal, dengan posisinya
yang berbeda dengan pasangan hidup lainnya. Keteguhan hati, mengatasi
rintangan, mencari solusi kreatif, dan tidak menyerah untuk mencapai tujuan. Melalui
contoh yang dapat anak-anak lihat akan menjadi semangat untuk bisa melewati
berbagai rintangan bersama-sama.
Memahami Segala Sesuatu Melalui Proses Belajar
Bagi orang tua tunggal, belajar banyak hal akan menjadi
jalan untuk bisa berdamai dengan keadaan. Ketika harus menjadi tulang punggung
keluarga, dia harus belajar untuk kreatif dan memahami sesuatu yang menjadi
pekerjaannya. Ketika menghadapi anak-anak, dia harus belajar parenting dan
menerapkannya sesuai dengan situasi kondisi. Belajar akan menjadi tantangan
besar karena orang tua tunggal harus mau meredam egonya untuk lebih bijak menjalani
hidup.
Kehidupan unik orang tua tunggal sering dianggap berat.
Namun, keberanian dan ketangguhan akan dapat menjadi solusi untuk dapat
mengatasi berbagai tantangan hidup. Semangat
berjuang ini bukan hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk anak-anak dan
keluarganya.
Sumber gambar: Pixabay
Be First to Post Comment !
Posting Komentar