Orang Tua Tunggal: Mengatasi Rasa Bersalah

Senin, 05 Juni 2023

Siapa yang memiliki cita-cita perpisahan dalam pernikahannya? Tidak ada. Bahkan dalam keadaan baik-baik saja, suami istri akan dipisahkan oleh maut. Fenomena menjadi orang tua tunggal semakin marak. Keadaan ini tidak perlu diperdebatkan tentang sebab akibatnya. Hal yang harus diperhatikan adalah cara agar para orang tua tunggal ini dapat survive.


Orang Tua Tunggal: Mengatasi Rasa Bersalah


Rasa bersalah sering muncul pada orang tua tunggal saat harus berhadapan dengan anak. Biasanya, pada saat anak sedang tertidur, menangis, atau merengek, orang tua tunggal akan semakin merasa bersalah dan sedih berkepanjangan.


Perasaan bersalah ini harus segera diatasi. Mereka harus tetap bahagia untuk diri sendiri dan keluarganya. Memang tidak semudah berbicara. Pada kenyataannya, ada banyak orang tua tunggal yang harus berjuang ekstra.


Iya, para orang tua tunggal harus berusaha keras untuk bisa memenuhi kebutuhan materi, mengurus anak, menjaga stabilitas emosi dan sosialnya, serta masih banyak lagi. Namun percayalah, semua itu akan dapat diatasi ketika mulai memperbaikinya.


Bagaimanakah caranya? Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi rasa bersalah.


Orang Tua Tunggal: Mengatasi Rasa Bersalah


Mengenali dan Menerima Perasaan Bersalah

Semakin menolak maka semakin sulit untuk bisa terhindar dari perasaan bersalah. Para orang tua tunggal harus menyadari jika keadaan yang terjadi adalah perjalanan hidup yang harus dilalui. Sadari jika memang ada kesalahan yang pernah diperbuat tanpa harus menghakimi diri sendiri. Berusaha untuk bersikap objektif dan tetap memaafkan yang sudah terjadi sebagai upaya untuk melepaskan diri dari perasaan bersalah.


Hilangkan perasaan bersalah berlebih karena itu hanya akan membuat posisi mental semakin terpuruk. Tidak usah merasa paling bersalah karena posisi ini biasa dialami juga oleh orang tua tunggal lainnya.


Mencari Sumber Rasa Bersalah

Perasaan bersalah tidak akan muncul tiba-tiba. Biasanya ini akan muncul karena overthinking. Sebaiknya hentikan dan mulai untuk fokus menelusuri penyebab perasaan bersalah itu muncul. Jika sudah ditemukan, segera mencari solusi dan memperbaikinya perlahan.


Menyelesaikan permasalahan dengan segera akan membuat orang tua tunggal lebih konsentrasi pada hal yang lebih penting. Misalnya memperbaiki hubungan bersama anak, keluarga atau mungkin memulihkan perekonomian kembali.


Baca juga: Orang TuaTunggal: Mengatur Keuangan


Berhenti Menyalahkan Diri Sendiri

Tidak ada manusia yang sempurna. Begitu juga dengan pasangan yang berpisah sehingga akhirnya harus menjadi orang tua tunggal. Sebaiknya berhenti menyalahkan diri sendiri. Fokus saja pada upaya memperbaiki. Berikan dedikasi yang besar kepada anak-anak agar mereka dapat tumbuh seperti seharusnya.


Lakukan Self Care

Keseimbangan dan kesejahteraan emosional orang tua tunggal harus dijaga. Ada banyak hal yang dapat dilakukan sebagai wujud kepedulian terhadap diri sendiri. Orang tua tunggal wajib meluangkan waktu untuk kesenangan dan kenyamanannya.


Melakukan aktivitas yang disukai akan membuat hati tenang dan gembira. Entah itu melakukan hobi, travelling atau bahkan hanya dengan mendengarkan musik sambil ngemil di kamar pun itu sudah menjadi salah satu bentuk self care.


Orang Tua Tunggal: Mengatasi Rasa Bersalah


Membangun Lingkungan yang Mendukung

Lingkungan yang mendukung tidak mungkin terbentuk dengan begitu saja. Ada beberapa upaya yang harus dilakukan orang tua tunggal agar memiliki lingkungan yang kondusif. Mencari dukungan dari lingkungan sekitar sangat dibutuhkan untuk dapat menguatkan.


Bergabunglah dengan kelompok orang tua tunggal. Hal ini akan lebih memudahkan untuk saling memahami. Berkomunitas dengan anggota yang memilki cerita sama akan memberi dukungan secara psikologis.


Membangun Komunikasi Terbuka dengan Anak

Hubungan orang tua tunggal dengan anak-anak harus dijaga dengan baik. Bangunlah komunikasi intens dan terbuka dengan anak. Kegiatan ini akan menjadi salah satu cara untuk saling memberi semangat dan kepercayaan.


Komunikasi yang dibangun dengan penuh kasih sayang akan memberi kesempatan orang tua dan anak untuk tumbuh sehat secara psikologis. Perubahan kondisi yang terjadi tidak akan memberi dampak negatif terhadap kehidupan selanjutnya.


Baca juga: 10 Tantangan sebagai Orang Tua Tunggal


Fokus pada Kualitas, Bukan Kuantitas

Menjadi orang tunggal memang akan menambah kesibukan. Ada banyak hal yang harus dikerjakan serba sendiri. Namun hal ini tidak membuat hubungan orang tua dan anak menjadi jauh. Berikan waktu berkualitas kepada anak. Jadikan setiap momen memiliki arti, baik untuk orang tua maupun anak.


Bersedia Menerima Bantuan

Orang tua tunggal membutuhkan bantuan orang lain. Ini adalah sebuah keadaan yang harus diterima dengan lapang dada. Adakalanya manusia memiliki gengsi yang tinggi sehingga tidak mau menerima uluran tangan orang lain.


Padahal, perhatian dan dukungan pihak lain akan membantu orang tua tunggal bisa pulih lebih cepat. Bahkan mungkin saja bisa tumbuh dan berkembang dengan pesat karena mendapatkan support system yang baik.


Berpikir Realistis dan Berhenti Membandingkan

Mengalami situasi yang berbeda dengan orang lain kerap membuat seseorang membuat perbandingan. Perasaan minder karena melihat keadaan yang lain akan membuat orang tua tunggal semakin tertekan. Berpikirlah realistis tentang apa yang terjadi. Dengan demikian, pikiran akan lebih positif dan fokus pada kehidupan sendiri.


Mengatasi perasaan bersalah pada orang tua tunggal membutuhkan proses. Namun tidak ada yang sulit ketika pikiran positif dan semangat dapat terus dijaga. Orang tua tunggal harus memulihkan perasaan agar anak-anaknya dapat tumbuh sehat lahir dan batin.  Orang tua tunggal juga dapat melanjutkan hidupnya dengan cita-cita baru. Mereka bisa tumbuh menjadi sesorang yang baru dengan kebesaran jiwanya.


Orang tua tunggal, tetaplah optimis menjalani hidup. Masa depan yang lebih baik akan ditentukan oleh langkah hari ini. Semangat.


Sumber gambar: Pixabay

Be First to Post Comment !
Posting Komentar

EMOTICON
Klik the button below to show emoticons and the its code
Hide Emoticon
Show Emoticon
:D
 
:)
 
:h
 
:a
 
:e
 
:f
 
:p
 
:v
 
:i
 
:j
 
:k
 
:(
 
:c
 
:n
 
:z
 
:g
 
:q
 
:r
 
:s
:t
 
:o
 
:x
 
:w
 
:m
 
:y
 
:b
 
:1
 
:2
 
:3
 
:4
 
:5
:6
 
:7
 
:8
 
:9