Membangun Disiplin Anak dengan Pola Asuh yang Konsisten

Senin, 20 Januari 2025

Membangun Disiplin Anak dengan Pola Asuh yang Konsisten

Hai, Bu. Siapa yang setuju jika karakter anak dibentuk atas peran besar dari kedua orang tua?

Pada perkembangannya, kepribadian anak akan terus berkembang. Baik positif atau negatif, karakter akan menjadi pondasi bagi tumbuh kembang mereka. Hal ini dapat dibentuk melalui penerapan disiplin yang dilakukan sejak dini. 


Orang tua yang menerapkan pola parenting yang tepat dapat mengembangkan sikap disiplin anak dalam kegiatan sehari-hari. Dengan sikap disiplin, anak-anak akan mampu mengendalikan diri dan memahami aturan. Sikap ini tentu saja dapat menjadi modal penting saat mereka akan bersosialisasi di luar rumah.


Lain halnya dengan anak-anak yang tidak dibiasakan sikap disiplin sejak masih kecil. Mereka akan cenderung sulit memahami batasan aturan, kurang bertanggung jawab, dan berpotensi lebih besar memiliki masalah saat bersosialisasi di luar rumah. 


Apa Itu Disiplin dan Kapan Sebaiknya Dimulai?


Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, disiplin merupakan cara pendekatan yang mengikuti ketentuan yang pasti dan konsisten untuk memperoleh pengertian dasar yang menjadi sasaran studi. Pengertian ini tentu saja sejalan dengan konteks parenting yang dapat diartikan sebagai upaya mengarahkan sikap perilaku anak dengan cara yang positif dan konstruktif. 


Penerapan disiplin dapat dilakukan sejak dalam kandungan. Ibu dapat membiasakan pola makan dan istirahat yang teratur sehingga janin pun memiliki perlakuan yang sama. Demikian juga saat balita, ini adalah waktu yang tepat untuk memulainya dengan pembiasaan yang dilakukan dengan konsisten. Misalnya pembiasaan waktu minum susu, makan, mandi, gosok gigi, dan aktivitas lainnya. 


Walaupun belum dapat memahami dengan sepenuhnya, penerapan disiplin yang dilakukan dengan konsisten akan diingat oleh anak-anak. Bahkan, dengan disertai arahan yang tepat, pembiasaan ini tentu akan menumbuhkan karakter yang baik sejak dini. 


Mendisiplinkan dengan Kasih Sayang


Dalam penerapannya, masih banyak orang yang memiliki pemahaman keliru. Beberapa diantaranya masih beranggapan jika menerapkan disiplin itu harus dengan kekerasan. Padahal, ada satu hal penting yang wajib diingat oleh orang tua. Disiplin tidak membahas tentang hukuman melainkan mengenai pengajaran. Penerapan disiplin pun harus disesuaikan dengan tumbuh kembang anak secara bertahap.


Orang tua dapat mengajarkan hal-hal mendasar tanpa menimbulkan rasa takut yang berujung membuat ‘jarak’ dengan anak. Menerapkan disiplin dapat menggunakan bahasa yang santun, tegas, dan penuh kasih sayang, terutama saat menyampaikan batasan-batasan tentang sesuatu hal. Misalnya, ketika anak suka menggigit saat menyusui. Ibu dapat mengatakan,” Ade, kalau mau mimi enggak boleh digigit, ya.” Dengan cara demikian anak akan dapat memahami jika tindakannya tadi salah dan ajarkan pula cara memperbaikinya.


Kata-kata yang diberikan dengan lembut dan positif akan memberi dampak yang baik untuk jangka waktu panjang. Demikian juga dengan kata-kata yang kasar akan terekam lama dalam benak anak dan tentu saja akan berdampak buruk. Maka, pilihan terbaik sebagai orang tua adalah membiasakan berkata baik, benar, santun, dan penuh kasih sayang kepada anak. 


Baca juga: 5 Tips Mendampingi Anak di Era Digital


Tantangan dalam Menerapkan Disiplin


Setiap hal baik akan selalu disertai dengan tantangan, bukan begitu, Bu? Demikian pula halnya dengan penerapan disiplin. Akan ada beberapa tantangan yang harus dihadapi orang tua saat mengajarkan disiplin kepada anak-anak, terutama dari faktor eksternal. Misalnya saja ketidaksamaan persepsi dan penerapan disiplin antara ayah-ibu dengan kakek-nenek. 


Jika tidak ada komunikasi yang dilakukan sejak awal, hal ini akan menjadi masalah yang cukup pelik. Penerapan disiplin yang berbeda akan membuat anak bingung, tertekan, bahkan tidak mustahil menumbuhkan sikap negatif lainnya. Misal, anak akan mulai mencari sosok yang akan mendukung tindakannya yang kurang baik. 


Diskusi terbuka antar orang dewasa di rumah penting untuk dilakukan, terutama ayah dan ibu. Pastikan untuk menghasilkan satu suara yang sama agar dapat menerapkan aturan. Dalam pelaksanaannya pun, semua orang dewasa di rumah harus sama-sama konsisten agar perkembangan disiplin anak akan maksimal.


Memperbaiki Pola Disiplin yang Kurang Konsisten


Tidak ada orang tua yang sempurna. Ya, kan, Bu? Orang tua sering melakukan kesalahan dalam menerapkan pola asuh kepada anak. Demikian pula dengan penerapan disiplin. Saat merasa ada yang tidak tepat, mulailah dengan intropeksi diri. Orang tua harus sama-sama saling mengevaluasi dan memperbaiki. Susun kembali kesepakatan tentang pendekatan disiplin yang konsisten. 


Orang tua juga perlu menyampaikan kepada anak dengan cara yang baik. Jika memang ada yang perlu diperbaiki, bersikaplah terbuka dan meminta maaf kepada anak. Jelaskan alasan tentang perubahan pola asuh tersebut. Hal ini bukan hanya membangun hubungan yang positif. Namun, akan turut mengajarkan anak mengenai pentingnya sikap tanggung jawab dan rendah hati. 


Disiplin yang baik merupakan proses panjang dalam membangun kebiasaan positif. Penerapan pola pembiasaan yang menyenangkan akan membuat kenangan baik untuk anak. Kesabaran dan komunikasi yang baik adalah kunci utama untuk membantu anak tumbuh menjadi individu yang bertanggung jawab, mandiri, dan penuh kasih sayang. 


Disiplin yang baik merupakan proses membangun kebiasaan positif dan menciptakan kenangan yang menyenangkan bagi anak. Komunikasi yang baik dan kesabaran akan menjadi pondasi penting bagi orang tua agar dapat membantu anak tumbuh menjadi individu yang mandiri, tangguh, bertanggung jawab, serta penuh kasih. Orang tua juga harus menyadari jika disiplin yang diajarkan saat ini adalah bekal untuk masa depan anak-anak. Jadi, mari mulai melakukannya dengan sepenuh hati dan kasih, Bu. 



***Gambar dibuat dengan menggunakan aplikasi Bing Image Creator


Be First to Post Comment !
Posting Komentar

EMOTICON
Klik the button below to show emoticons and the its code
Hide Emoticon
Show Emoticon
:D
 
:)
 
:h
 
:a
 
:e
 
:f
 
:p
 
:v
 
:i
 
:j
 
:k
 
:(
 
:c
 
:n
 
:z
 
:g
 
:q
 
:r
 
:s
:t
 
:o
 
:x
 
:w
 
:m
 
:y
 
:b
 
:1
 
:2
 
:3
 
:4
 
:5
:6
 
:7
 
:8
 
:9